Cara Aman Kirim Barang Pecah Belah dan Makanan Lewat Kurir
3/08/2020
Sering mendengar kisah-kisah tak mengenakkan terkait pengiriman barang melalui kurir. Seperti kardus yang dikirim rusak dan barang yang berada di dalam kardus pecah. Jika hal ini pernah Anda alami, mulai saat ini, Anda harus jeli mengemas paket agar aman dan terhindar dari kerusakan.
Menurut JNE, barang yang paling sering dikirimkan oleh penjual online adalah pakaian, kerajinan tangan, dan makanan. Pakaian dan barang fashion termasuk kategori yang mudah ditangani karena tidak rawan hancur. Sementara makanan termasuk kategori yang sulit ditangani dan sering bermasalah.
Jika barang yang akan dikirim berupa barang pecah belah atau makanan, akan lebih baik dikemas dalam kotak kayu. Apalagi jika dimensinya sudah cukup besar.
Untuk barang berdimensi besar seperti CPU komputer, kardus luarnya harus tetap dilapisi lagi dengan boks atau packing kayu.
Kelebihan kemasan kayu adalah memberikan perlindungan mekanis yang baik terhadap barang yang dikemas. Ini dikarenakan kemasan peti kayu memiliki karakteristik terhadap tekanan atau tumpukan. Memiliki rasio kompresi daya tarik terhadap berat yang tinggi. Peti kayu ini bisa dibeli atau dibuat sendiri.
Barang-barang yang harus dikemas dengan peti kayu adalah barang yang nilainya tinggi dan rentan mengalami kerusakan, seperti laptop, tablet, smartphone, layar LCD; serta barang yang mudah remuk seperti kue kering. Tentunya, karena kemasan lebih berat, jangan lupa mengecek ongkos kirim barang dengan berat yang variatif ini sebelum melakukan pengiriman.
Lantas, untuk pengiriman makanan dan crafting memang tidak semudah menambahkan peti kayu saja. Sebab peti kayu hanya melindungi barang dari tekanan atau tumpukan benda-benda lain, tapi tidak dapat melindungi barang dari guncangan keras akibat terjatuh atau terbentur.
Bagi penjual yang mengirimkan beberapa produk crafting dalam satu kardus yang sama dan menganggap bahwa barangnya akan aman, ternyata ini adalah cara yang kurang tepat. Jika lebih dari 2-4 barang kerajinan tangan dimasukkan dalam satu kardus, barang-barang itu nantinya akan terkocok dan beradu dalam proses pengiriman.
Karena itu, sebaiknya penjual membungkus barang dengan bubble wrap atau plastik gelembung sebelum memasukkan ke dalam kardus. Jika ada beberapa barang dalam satu kardus, setiap barangnya harus dibungkus oleh bubble wrap secara terpisah. Bubble wrap dapat meredam getaran akibat benturan. Sebagai tambahan, Anda bisa menggunakan styrofoam sebagai pengganjal agar posisi benda dalam kardus tidak bergeser.
Satu kesalahan yang sering dilakukan adalah bukannya isi kardusnya yang dibungkus bubble wrap, melainkan kardus luar. Padahal, kardus luar tidak perlu dikemas dengan bubble wrap. Jika Anda ingin memberikan perlindungan ekstra terhadap kardus, sebaiknya gunakan kotak kayu.
Terakhir, pastikan kiriman Anda sampai di tujuan dengan cara cek nomor resi pengiriman berbagai kurir (JNE, J&T Express, Pos Indonesia, Tiki, Wahana, Lion Parcel, SiCepat).
Menurut JNE, barang yang paling sering dikirimkan oleh penjual online adalah pakaian, kerajinan tangan, dan makanan. Pakaian dan barang fashion termasuk kategori yang mudah ditangani karena tidak rawan hancur. Sementara makanan termasuk kategori yang sulit ditangani dan sering bermasalah.
Jika barang yang akan dikirim berupa barang pecah belah atau makanan, akan lebih baik dikemas dalam kotak kayu. Apalagi jika dimensinya sudah cukup besar.
Untuk barang berdimensi besar seperti CPU komputer, kardus luarnya harus tetap dilapisi lagi dengan boks atau packing kayu.
Kelebihan kemasan kayu adalah memberikan perlindungan mekanis yang baik terhadap barang yang dikemas. Ini dikarenakan kemasan peti kayu memiliki karakteristik terhadap tekanan atau tumpukan. Memiliki rasio kompresi daya tarik terhadap berat yang tinggi. Peti kayu ini bisa dibeli atau dibuat sendiri.
Barang-barang yang harus dikemas dengan peti kayu adalah barang yang nilainya tinggi dan rentan mengalami kerusakan, seperti laptop, tablet, smartphone, layar LCD; serta barang yang mudah remuk seperti kue kering. Tentunya, karena kemasan lebih berat, jangan lupa mengecek ongkos kirim barang dengan berat yang variatif ini sebelum melakukan pengiriman.
Lantas, untuk pengiriman makanan dan crafting memang tidak semudah menambahkan peti kayu saja. Sebab peti kayu hanya melindungi barang dari tekanan atau tumpukan benda-benda lain, tapi tidak dapat melindungi barang dari guncangan keras akibat terjatuh atau terbentur.
Bagi penjual yang mengirimkan beberapa produk crafting dalam satu kardus yang sama dan menganggap bahwa barangnya akan aman, ternyata ini adalah cara yang kurang tepat. Jika lebih dari 2-4 barang kerajinan tangan dimasukkan dalam satu kardus, barang-barang itu nantinya akan terkocok dan beradu dalam proses pengiriman.
Karena itu, sebaiknya penjual membungkus barang dengan bubble wrap atau plastik gelembung sebelum memasukkan ke dalam kardus. Jika ada beberapa barang dalam satu kardus, setiap barangnya harus dibungkus oleh bubble wrap secara terpisah. Bubble wrap dapat meredam getaran akibat benturan. Sebagai tambahan, Anda bisa menggunakan styrofoam sebagai pengganjal agar posisi benda dalam kardus tidak bergeser.
Satu kesalahan yang sering dilakukan adalah bukannya isi kardusnya yang dibungkus bubble wrap, melainkan kardus luar. Padahal, kardus luar tidak perlu dikemas dengan bubble wrap. Jika Anda ingin memberikan perlindungan ekstra terhadap kardus, sebaiknya gunakan kotak kayu.
Terakhir, pastikan kiriman Anda sampai di tujuan dengan cara cek nomor resi pengiriman berbagai kurir (JNE, J&T Express, Pos Indonesia, Tiki, Wahana, Lion Parcel, SiCepat).